Makalah Pengetahuan
Bahan
KERAMIK
Disusun Oleh:
Citra Vitaloka Mysa
(1405106010006)
JUTUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH
KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2016
1.PENDAULUAN
1.1.Latar Belakang
Penggunaan benda-benda yang terbuat
dari keramik telah terjadi pada 10.000 tahun lalu. Hasil penggalian barang-
barang kuno mesir terdapat keramik yang sudah di buat 5000 tahun sebelum
masehi, dan juga penggunaan bata merah sudah ada sejak 3000 tahun sebelum
masehi. Perkembangan keramik di eropa dimulai pada masa kejayaan dari Romawi
Yunanai, dan perkembangan pesat dari keramik terjadi pada abad 18 dan pada abad
ke 19 terjadi refolusi industri. Keramik yang terkenal berasal dari Tiongkok
sejak 2600 sebelum masehi, hal ini dikarenakan keramik yang berasal dari
tiongkok ini terbuat dari tanah putih yang dapat dibakar porselen, sebutan lain
untuk tana puti yaitu tanah kaolin. Perkembangan keramik di Indonesia bisa
dikatakan sangat lambat. Penggunaan bata merah di Indonesia sudah ada sejak
masa kerajaan majapahit dan sriwijaya. Industri keramik di indonesia yang
didominan ialah bata, genteng, ubin merah, pipa tanah, dan alat-alat
sanitairpada abad 20.Untuk keramik teknik, Indonesia masih mengimpor dari
negara lain khususnya Amerika misalnya untuk isolator listrik tegangan menengah
dan tinggi. Kesulitan Indonesia untuk perkembangan keramik halus dan teknik
karena belum adanya industri pengolahan bahan bakudari alam yang dijadikan
bahan mentah siap pakai. Keramik diperkirakan sudah tua umurnya, hal ini dapat
diketahui dari sejara keramik diberbagai penjuru dunia seperti China, Jepang,
Mesir, Yunani, Korea, Thailand, Peru, Filipine, Vietnam dan negara lainya.
Kepandaian membuat keramikdapat dikatakan setua manusia, semenjak manusian
mengetaui api dan dapat memanfaatkanya.
2.PEMBAHASAN
Keramik berasal dari bahasa yunani
keramos yang berarti bengan atau peruk yang terbuat dari tanah dan juga
lempengan tipis yang terbuat dari tanah liat atau bahan organik yang dipakai
untuk melapisi lantai dan dinding, yang dibentuk dengan cara ekstruksi,dipress
maunpun dengan penekanan lalu di keringkan lalu dibakar pada suu yang cukup
untuk memperoleh sifat-sifat yang diinginkan. Pada umumya senyawa keramik lebih
stabil dalam lingkungan termal dan kimia dibadingkan elemenya. Bahan baku dari
keramik yang biasa digunakan yaitu felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan
air. Sifat keramik biasanya ditenyukan oleh struktur kristal, komposisi kimia
dan juga mineral bawaanya, karena itu sifat keramik juga tergantung lingkungan
geologi dimana bahan itu diperoleh. Pada keramik terdapat sedikit
elektron-elektron bebas, hal ini menyebabkan keramik secara kelistrikan
bukan konduktor, sifat lain dari keramik
yaitu rapuh, keras, dan kaku.
Bahan pembuatan keramik yaitu tanah
liat (lempung) bahan ini mudah didapatdan juga hasil pemakainya sangatlah luas.
Kira-kira 70% atau 80% dari kulit bumi yang terdiri dari batuan. Tanah liat
termasuk hidrosilikat alumina dan dalam keadaan murni mempunyai rumus Al2O3.2SiO2.2H2O
Dengan perbandingan berat dari unsur- unsurnya oksida silinium 47%, oksida
aliminium 39%, air 14%. Tana liat memiliki sifat jika basa bersifat plastic jika kering menjadi keras
dan jika dibakar akan padat dan kuat. Bahan lainya yaitu kuarsa yang terdapat
pada bumi sekitar60%. Bentuk umun dari kristal kuarsa adalah tridimit, quartz
dan kristabolit, tergantung pada temperaturnya. Kuarsa memiliki keplastisan
rendah dan memiliki titik lebur yang tinggi 1728ºC, tetapi asil dari
pembakaran ini sangat kuat dan keras. Bahan baku kuarsa diperole dari batuan
atau pasir kuarsa dengan kandungan silika tinggi. Kemudian ada Feldspar yang
merupakan salah satu kelompok mineral yang ada pada batu karang yang ditumbuk
dan dapat memberikan sampai 25% pelebur pada badan keramik, jika terjadi pembakaran
pada keramik maka feldspar akan meleleh dan membentuk leburan gelas hal ini
menyebabkan partikel tana pada bahan lainnya melekat satu sama lainya, namun
pada saat keramik dibekukan maka feldspar akan memberikan kekuatan. Feldspar
pada sekarang ini merupakan grup mineral dengan jumlah mineral yang paling
banyak pada kerak bumi. Biasanya feldspar yang tersedia yaitu feldspar sodium,
pottasium dan campuran. Aplikasi industri yang membutuhkan feldspar yaitu
alumina dan alkali.
Sifat-sifat keramik. Secara fifik
sifat kramik meliputi: keras, kuat, tetapi bersifat getas atau mudah pecah.
Lalu tahan teradap korosi. Kemudian kapasitas panas yang baik dan konduktivitas
panas yang renda, dan dapat juga bersifat magnetik dan non magnetik.
Adapun jenis-jenis dari keramik
yaitu keramik tradisional dimana pada keramik ini biasanya terbuat dari bahan
alam seperti kuarsa dan kaolin. Keramik halus
yaitu fine ceramics yang biasanya disebut dengan keramik teknik adalah
keramik yang dibuat dengan menggunakan oksidasi-oksidasi logam. Sedangkan jenis
keramik berdasarkan kepadatanya yaitu gerabah yang dibut dari bahan tanah liat
yang plastis dan juga muda di bentuk dan dibakar pada suu maksimum 1000ºC biasanya jenis ini
strukturnya lebi rapuh kasar dan masi berpori kualitasnya rendah bila
dibandingkan dengan keramik batu. Keramik batu dibuat dari baan lempung plastis
yang dicampur dengan baan tahan api seingga dapat dibakar pada suu yang tinggi
( 1200º-1300ºC) memiliki struktur
halus dan juga kokoh, kuat dan berat, berkualitas menengah. Porselin adalah
jenis keramik bakaran suu tinggi yang dibuat dari bahan lempung murni yang
tahan teradap api seperti kaolin alumina dan silika. Bewarna putih bahkan bisa
tembus cahaya, pada umumya porselin jenis ini dipijar sampai suhu 1350ºC atau 1400ºC bahkan dapat sampai
1500ºC
memiliki struktur yang rapat dan keras seperti gelas, yang memiliki kualitas
yang tinggi dan bagus, disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena
keindahan dan kelembutan khas porselin. Keramik
baru ,keramik yang secara teknis, diproses untuk keperluan teknologi
tinggi seperti peralatan mobil, listrik, kontruksi, komputer, cerobong pesawat
dan lainya, memiliki keunggulan tahan gesekan, tahan benturan, tahan panas,
tahan karat, tahan suhu dan bahan pelapis dan komponen teknis lain.
Cara membuatan keramik yaitu pertama
tahap pencampuran dan juga pengadukan yang bertujuan untuk mendapatkan campuran
bahan yang homogen. Tahap kedua yaitu pengurangan kadar air yang dilakukan pada
proses basah, dimana hasil campuran bahan yang berwujud lumpur dilakukan proses
lebih lanjutan, yaitu proses pengentalan untuk mengurangi kadar airyang
terkandung didalam bahan menjadi keramik plastis. Pengulian dimaksudkan untuk
menghomogenkan massa badan keramik yang telah diuli, disimpan dalam wada
tertutup. Kemudian ada tahap pembentukan dimana dibentuk menggunakan bantuan
cetakan yang terbuat dari gipsum bahan yang digunakan adalag bahan tanah liat
plastis. Tahap pengeringan yang bertjuan untuk menghilangkan air plastis yang
terikat pada keramik. Tahap terakir yaitu tahap pembakaran yang bertujuan
mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras dan kuat. Yang
dilakukan pada sebua tungku bersuu tinggi. Ada beberapa parameter yang
mempengaruhi hasil pembakaran yaitu suhu sintering, atmosfer tungku dan mineral
yang terlibat biasanya bersuu 700 - 1000ºC yang akan menghasilkan benda yang
kuat, keras dan juga kedap air.
3.PENUTUP
3.1.Kesimpulan
1. Keramik berasal dari bahasa
yunani keramos yang berarti bengan atau peruk yang terbuat dari tanah dan juga
lempengan tipis yang terbuat dari tanah liat atau bahan organik yang dipakai
untuk melapisi lantai dan dinding, yang dibentuk dengan cara ekstruksi,dipress
maunpun dengan penekanan lalu di keringkan lalu dibakar pada suu yang cukup
untuk memperoleh sifat-sifat yang diinginkan.
2. Bahan baku dari keramik yang
biasa digunakan yaitu felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air.
3. jenis-jenis dari keramik yaitu
keramik tradisional dimana pada keramik ini biasanya terbuat dari bahan alam
seperti kuarsa dan kaolin. Keramik halus
yaitu fine ceramics yang biasanya disebut dengan keramik teknik adalah
keramik yang dibuat dengan menggunakan oksidasi-oksidasi logam.
4. Sifat-sifat keramik. Secara
fifik sifat kramik meliputi: keras, kuat, tetapi bersifat getas atau mudah
pecah. Lalu tahan teradap korosi. Kemudian kapasitas panas yang baik dan
konduktivitas panas yang renda, dan dapat juga bersifat magnetik dan non
magnetik.
3.2.Saran
Makalah
ini masih memiliki kekurangan dan juga perlu pembahasn yang mendalam mengenai
keramik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar